LOCAL FOOD 04
Kerak Telor
Olahan
ikan yang satu ini menjadi salah satu makanan favorit dari Indonesia.
Pempek adalah hidangan khas yang paling terkenal dari Palembang.
Tak heran pempek ada di berbagai kota Indonesia dan dijual dengan harga
yang beragam. Asal usul pempek sendiri ternyata menarik untuk disimak.
"Di masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan
adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu.
Dinamakan kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan
lama," kata pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin saat
dihubungi KompasTravel, Senin (3/4/2017).
Menurut Andi, pempek akhirnya dijual komersial saat zaman kolonial.
Uniknya, pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang.
Setelah dibuat pempek dioper ke orang China untuk dijual. Orang China di
Palembang saat itu terkenal sebagai ahli dagang.
Tercatat pada tahun 1916, pempek mulai dijajakan dengan penjual yang
berjalan kaki dari kampung ke kampung, khususnya di kawasan keraton
(Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).
Kerak
telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari
puluhan tahun yang lalu dimana makanan lezat yang satu ini tercipta
secara tidak sengaja atau coba coba dari sekawanan orang Betawi yang
tinggal di daerah Menteng ibukota Jakarta.
Waktu itu di Jakarta atau dulu dikenal dengan Batavia masih mempunyai
banyak pohon kelapa yang tumbuh memenuhi wilayah Batavia, dikarenakan
banyaknya pohon Kelapa yang tumbuh masyarakat Betawi sangat memanfaatkan
hasil dari buah Kelapa itu.
Sekitar
tahun 1970 an masyarakat Betawi mulai memberanikan diri menjajakan
Kerak Telor di kawasan Tugu Monas, perlahan tapi pasti makanan yang satu
ini mulai menjadi daya tarik orang orang yang datang ke Jakarta, tidak
hanya sampai disitu saja makanan yang satu ini juga sempat menjadi
makanan orang orang elit pada zaman dulu.
Ada dua jenis Kerak Telor yang kita kenal sampai sekarang :
Kerak Telor Ayam : Terbuat dari Telor Ayam
Kerak Telor Bebek : Terbuat dari Telor Bebek
Sekarang Kerak Telor sudah menjadi makanan khas ibukota Jakarta, setiap
ada event besar seperti pekan raya Jakarta, Jakarta fair, atau event
event yang mengundang banyak orang Kerak Telor selalu terlihat di
pinggiran jalan, dikarenakan para penjaja makanan yang satu ini lebih
memilih berjualan secara tradisional supaya bisa menjaga ciri khas
makanan tersebut.
Makanan yang satu ini tidak lagi hanya bisa dibuat oleh orang betawi
saja, akan tetapi sekarang sudah banyak orang orang yang bisa membuat
kerak telor, dikarenakan resep makanan yang satu ini sudah banyak
beredar di toko buku dan di internet.
Selain
itu penjaja makanan ini juga kebanyakan tidak didominasi oleh orang
Betawi lagi, sudah banyak orang orang Indonesia lainnya yang menjual
makanan yang satu ini, walaupun begitu makanan ini tetap dikenal orang
makanan asli khas Betawi.
Selain dijajakan di Jakarta, makanan ini juga sudah ramai di jajakan di
daerah Indonesia lainnya dan di luar negeri juga sudah ramai di jajakan,
seperti di Malaysia, Amerika dan Arab Saudi, makanan ini sudah Go
Internasional, dan sudah
Harga kerak telor juga sangat bervariasi tergantung porsi dan lokasi
dimana makanan ini dijajajakan, biasanyan makanan ini dijual seharga Rp.
10.000 untuk kerak telor Ayam dan Rp. 15.000 untuk Kerak Telor Bebek,
apabila lokasi tempat penjual berada di dalam kawasan yang elit atau
event nya lumayan besar harga Kerak Telor relative lebih mahal.
Bagi yang ingin mecoba membuat kerak telor dirumah silahkan coba resep dibawah :
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
· Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
· Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
·
Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung
yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras,
biarkan hingga agak kering.
·
Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh
bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan
bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam
bubuk.
·
Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil
ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga
matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar
matang.
· Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
Empek empek

Lantas
dari mana nama pempek berasal, jika nama aslinya asalah kelesan?
Ternyata, nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual
kelesan.
"Empek adalah sebutan bagi orang China yang menjajakan kelesan. Para
pembeli yang biasa membeli kelesan, dan rata-rata anak muda. sering
memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir sini!',"
cerita Andi.
Akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan dan nama pempek
bertahan sampai saat ini.
Sejarah pempek ini, menurut Andi, tercatat di buku berjudul "Sejarah dan
Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang" yang ditulis oleh M
Akib, RHM.
Pempek
atau empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari daging
ikan yang digiling lembut dan tepung kanji (secara salah kaprah sering
disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa komposisi lain seperti
telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam. Sebenarnya
sulit untuk mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah di
Palembang karena hampir semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Pada awalnya pempek dibuat dari daging ikan belida.
Namun,
dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut
lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan
rasa yang tetap gurih.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa jenis ikan sungai lainnya juga
dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga
jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor
kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan dencis,
ikan lele serta ikan tuna putih.
Penyajian pempek ditemani oleh kuah saus berwarna hitam
kecokelat-cokelatan, yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang).
Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, ebi
(udang kering), cabai rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.
Bagi
masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah
nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar Pulau Sumatera
maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak
menyukai pedas. Pelengkap yang lain untuk menyantap penganan khas ini
adalah mentimun segar yang diiris dadu dan mie kuning.
Sumber: http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Komentar
Posting Komentar