local food 06
Siomay

Terang Bulan adalah penganan sejenis kue dadar yang biasa dijajakan di pinggir jalan di seluruh Indonesia dan Malaysia, khususnya Sabah. Juga dikenal sebagai apam pulau pinang atau martabak manis/martabak bangka (Jakarta), terang bulan (Bandung), Kue Bandung (Semarang) apam pinang (Pontianak), apam balik (Malaysia), atau kue bulan (daerah timur Indonesia), Terang Bulan / Terbul (Makassar). Salah satu makanan pinggir jalan yang banyak kita temui di hampir seluruh kota di Indonesia adalah terang bulan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kue dengan citarasa manis gurih ini disandingkan dengan pasangannya, yaitu martabak telur. Penjual martabak biasanya juga menjual terang bulan. Begitu pula sebaliknya. Berbeda dengan martabak yang berasal dari India, rupanya kue terang bulan ini tidak ada ‘keturunan’ dari India ataupun Timur Tengah sama sekali. Justru, makanan yang biasanya diisi dengan varian cokelat, keju dan susu ini merupakan makanan asli dari Indonesia.

Bondan Winarno, pakar kuliner ternama pernah menceritakan asal muasal kue yang sering disebut martabak manis ini. Sebenarnya kue terang bulan ini ide dasarnya dari kue Hok Lo Pan yang berasal dari Sungailiat, Bangka. Kue Hok Lo Pan banyak dibuat oleh orang-orang dari suku Hakka. Tetapi karena ingin membuat gengsi kue ini lebih tinggi, maka dinamakan Hok Lo. Merujuk pada suku Hok Lo yang lebih terkenal dan dianggap lebih ‘tinggi’.
Pada awalnya, kue Hok Lo ini dibuat dari wijen sangrai dan gula pasir. Lalu bagaimana hingga akhirnya kue sederhana ini jadi begitu fenomenal di berbagai tempat di Indonesia?. Memang tidak ada yang tahu pasti tentang ceritanya. Tapi memang ada beberapa versi bagaimana kue ini bisa berkembang hingga seperti saat ini. Yang pertama, kue Hok Lo Pan ini memang dijual oleh orang sungailiat, sekitar 35 km dari Pangkal Pinang. Tetapi ia menjualnya di Pangkal Pinang, sehingga juga dikenal sebagai
Kue Pangkal Pinang atau Terang Bulan karena bentuknya yang bulat lebar dan berwarna kuning, menyerupai bulan. Yang kedua, dikisahkan ada satu keluarga, bernama Keluarga Cen. Keluarga Cen generasi keempat yang berasal dari Bangka ini, merantau dan tinggal bersebelahan dengan sebuah warung mi Bandung di Semarang. Warung mi Bandung milik seorang Hakka bernama Moi Yan ini sangat laris. Terinspirasi oleh ramainya kedai tetangga yang terletak di Jalan Gajah Mada, keluarga ini pun membuat kue Hok Lo Pan dengan aneka variasi.
Makanan
yang satu ini adalah makanan berjenis camilan yang enak berasal dari
Indonesia. Makanan dengan nama beken Siomay ini saat ini sudah banyak di
modifikasi, hal ini karena saking populernya makanan bernama Siomay ini
di tengah-tengah masyarakat.
Beberapa daging yang saat ini kerap menjadi bahan dasar dari pembuatan
Siomay adalah seperti misalkan saja ayam, kepiting, udang, ikan tenggiri
dan daging lainnya. Adonan tepung tapioka yang di campurkan dengan
bahan-bahan untuk pembuatan Siomay, setelah itu dengan menggunakan
tepung kulit dari tepung terigu, Siomay siap untuk di kukus.
Biasanya sih saat penyajiannya, Siomay di hidangkan bersama dengan saus
kacang atau bumbu kacang yang di buat dari beberapa bahan seperti bawang
putih, gula pasir, cabai, cuka dan garam dapur. Jangan lupa teman-teman
kasih kecap dan saus tomat sesuai dengan selera.
Ikan bakar colo-colo
Makanan
khas Indonesia yang berikutnya akan menjadi bahasan kita di
Halomuda.com adalah Ikan Bakar Colo-Colo yang namanya juga tidak kalah
dari makanan lain yang ada di Indonesia. Mempunyai cita rasa yang sedap
gurih membuat Ikan Bakar Colo-Colo ini di nantikan penggemarnya.
Bahan dasar dari Ikan Bakar Colo-Colo ini adalah ikan tongkol ya
teman-teman. Setelah itu di tumis dengan bumbu khusus, setelah di tumis
kemudian di bakar dan pasti deh rasanya bisa menggoyang lidah
teman-teman, terlebih lagi teman-teman pencinta makanan berbahan dasar
ikan tongkol.
Saat penyajiannya sih biasanya di tambahkan juga sambal khusus untuk
Ikan Bakar Colo-Colo ini yang di buat dari tomat hijau, bawang, cabe dan
jangan lupa pula di tambahkan penyedap rasa.
Terang Bulan

Terang Bulan adalah penganan sejenis kue dadar yang biasa dijajakan di pinggir jalan di seluruh Indonesia dan Malaysia, khususnya Sabah. Juga dikenal sebagai apam pulau pinang atau martabak manis/martabak bangka (Jakarta), terang bulan (Bandung), Kue Bandung (Semarang) apam pinang (Pontianak), apam balik (Malaysia), atau kue bulan (daerah timur Indonesia), Terang Bulan / Terbul (Makassar). Salah satu makanan pinggir jalan yang banyak kita temui di hampir seluruh kota di Indonesia adalah terang bulan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kue dengan citarasa manis gurih ini disandingkan dengan pasangannya, yaitu martabak telur. Penjual martabak biasanya juga menjual terang bulan. Begitu pula sebaliknya. Berbeda dengan martabak yang berasal dari India, rupanya kue terang bulan ini tidak ada ‘keturunan’ dari India ataupun Timur Tengah sama sekali. Justru, makanan yang biasanya diisi dengan varian cokelat, keju dan susu ini merupakan makanan asli dari Indonesia.

Bondan Winarno, pakar kuliner ternama pernah menceritakan asal muasal kue yang sering disebut martabak manis ini. Sebenarnya kue terang bulan ini ide dasarnya dari kue Hok Lo Pan yang berasal dari Sungailiat, Bangka. Kue Hok Lo Pan banyak dibuat oleh orang-orang dari suku Hakka. Tetapi karena ingin membuat gengsi kue ini lebih tinggi, maka dinamakan Hok Lo. Merujuk pada suku Hok Lo yang lebih terkenal dan dianggap lebih ‘tinggi’.
Pada awalnya, kue Hok Lo ini dibuat dari wijen sangrai dan gula pasir. Lalu bagaimana hingga akhirnya kue sederhana ini jadi begitu fenomenal di berbagai tempat di Indonesia?. Memang tidak ada yang tahu pasti tentang ceritanya. Tapi memang ada beberapa versi bagaimana kue ini bisa berkembang hingga seperti saat ini. Yang pertama, kue Hok Lo Pan ini memang dijual oleh orang sungailiat, sekitar 35 km dari Pangkal Pinang. Tetapi ia menjualnya di Pangkal Pinang, sehingga juga dikenal sebagai
Kue Pangkal Pinang atau Terang Bulan karena bentuknya yang bulat lebar dan berwarna kuning, menyerupai bulan. Yang kedua, dikisahkan ada satu keluarga, bernama Keluarga Cen. Keluarga Cen generasi keempat yang berasal dari Bangka ini, merantau dan tinggal bersebelahan dengan sebuah warung mi Bandung di Semarang. Warung mi Bandung milik seorang Hakka bernama Moi Yan ini sangat laris. Terinspirasi oleh ramainya kedai tetangga yang terletak di Jalan Gajah Mada, keluarga ini pun membuat kue Hok Lo Pan dengan aneka variasi.
martabak the best sih enak banget
BalasHapusisolated soy protein