INGREDIENTS 5

FLOUR


   Bahan utama dari tepung terigu adalah gandum. Sampai sekarang belum ada bahan dasar lain sebagai pengganti gandum untuk membuat terigu, karena gandum adalah satu-satunya jenis biji-bijian yang mengandung GLUTEN. Yaitu protein yang tidak larut dalam air, mempunyai sifat elastis seperti karet dan merupakan kerangka dari roti. Sehingga pada pembuatan roti adanya gluten merupakan suatu syarat mutlak yang harus dikandung oleh terigu. 
   Tepung terigu merupakan jaringan dan kerangka dari roti sebagai akibat dari pembentukan gluten. Protein yang terkandung di dalam tepung terigu yang tidak larut dalam air akan menyerap/mengabsorpi air dan membentuk glute dimana akan menahan gas yang dihasilkan dari pekerjaan yeast.
Jenis-jenis Gandum :
  1. Gandum SOFT atau Lunak
Mempunyai jumlah protein sedikit dan mutu yang kurang baik (sifat elastisitasnya kurang dan mudah putus).
Ciri-ciri gandum jenis ini adalah :
  • Kulit luarnya berwarna kuning atau merah
  • Kadar proteinnya rendah
 2. Gandum HARD atau Keras
   
Mempunyai jumlah protein yang lebih banyak dan mutu yang lebih baik (sifat elastisitasnya baik dan tidak mudah putus).
Ciri-ciri gandum jenis ini adalah :
  • Kulit luarnya berwarna coklat
  • Kadar proteinnya tinggi
Penentuan jenis gandum ini ditinjau dari segi jumlah dan mutu proteinnya.

Jenis-jenis tepung terigu yang terdapat dipasaran :

  • Tepung terigu dengan kadar protein 12.5%-14.0%.
         Terigu jenis ini dihasilkan dari penggilingan 100% Endosperm dari jenis gandum Hard yang  mempunyai sifat gluten yang lebih kuat,dan  daya  serap terigu terhadap air tinggi dan kadar abu relatife rendah. Digunakan untuk membuat roti-roti istimewa.   
         Ex. Cakra Kembar Emas, Kereta Kencana Emas
  • Tepung terigu dengan kadar protein minimum 12%
         Dihasilkan dari penggilingan camouran 100% gandum jenis Hard dan mempunyai sifat gluten yang kuat. Digunakan untuk membuat roti & mie instant.
         Ex. Cakra Kembar, Kereta Kencana
  •  Tepung terigu dengan kadar protein 10% - 11%
       Dihasilkan dari penggilingan campuran gandum jenis Hard & soft dan mempunyai sifat gluten yang sedang. Digunakan untuk membuat mie, kue-kue dan keperluan rumah tangga.
       Ex. Segitiga Biru, Gunung Bromo
  • Tepung terigu dengan kadar protein 9% - 10%
       Dihasilkan dari penggilingan campuran gandum jenis Hard & Soft dan mempunyai sifat gluten yang sedang. Digunakan untuk membuat mie dan cake.
       Ex. Segitiga merah
  • Tepung terigu dengan kadar protein 8% - 9%
      Terigu jenis ini dihasilkan dari penggilingan 100% gandum jenis Softdan mempunyai sifat gluten yang lemah. Digunakan untuk membuat cake, biscuit, cookies dan kue kering.
Ex. Kunci Biru
  •  Tepung terigu dengan kadar protein 8.5% - 9.5%
      Dihasilkan dari penggilingan 100% gandum Soft dan mempunyai sifat gluten yang lebih lemah. Digunakan untuk membuat cake, cookies, wafer dan campuran makanan yang digoreng. 
  Ex. Semar

YEAST


    Yeast berfungsi untuk mengembangkan adonan dengan menghasilkan gas CO2 dan memperlunak gluten dengan asam yang dihasilkan dan juga memberi rasa dan aroma pada roti. Yeast adalah sebagai micro-organisme dari jenis Saccharomyees Cerevisiae. Yeast merupakan tumbuhan bersel satu yang tergolong ke dalam keluarga cendawan.
    Peragian adalah istilah umum yang mencakup perubahan gelembung udara dan yang bukan gelembung udara (aerobic dan anaerobic) yang disebabkan oleh mikro-organisme dan termasuk produksi gas karbondioksida, alkohol, asam dan hasil sampingan lainnya.
Syarat-syarat yang diperlukan untuk baking :
  1. Yeast harus menghasilkan gas CO2 dan pada saat adonan itu diaduk sampai pada saat yeast dimatikan oleh temperatur oven dan pada saat yang sama yeastharus dapat memenuhi beberapa syarat yang berhubungan dengan aksi dari yeast itu terhadap konsistensi adonan.
  2. Yeast harus sehat, mempunyai warna yang bagus dan kwalitet penyimpanan dan harus mudah larut dalam air.
  3. Terakhir tetapi yang terpenting syarat dari no. 1 dan 2 harus diperhatikan konstan pada setiap saat.
     Volume roti dapat tergantung dari dua faktor utama :
  1. Hasil CO2 gas selama pengembangan adonan.
  2. Sifat/karakteristik dari protein untuk menahan hasil-hasil gas yang terbentuk.
Ada 3 macam yeast yang kita ketahui di Indonesia :

1)  Compressed Yeast

    Mengandung sekitar 70% kadar air. Karena mengadung relative banyak air maka yeast harus disimpan pada temperatur yang rendah dan merata untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas. Makin dekat temperatur penyimpanan pada titik beku air, maka makin lama yeast itu dapat disimpan tanpa menunjukkan perubahan yang nyata.
   Dari penyelidikan effek penyimpanan compressed yeast selama 3 bulan pada temperatur (-18ºC0), (-6,7ºC), (-1ºC) dan 7ºC, disipulkan bahwa temperatur  (-1ºC) merupakan temperatur yang terbaik dimana yeast tidak membeku pada temperatur tersebut.  

2)  Active Dry Yeast

   Mengadung kadar air sekitar 7,5% dengan sendirinya akan lebih tahan dalam waktu penyimpanan yang lebih lama dibanding dengan compressed yeast dengan kadar air 70% dan juga mempunyai daya tahan yang lebih baik terhadap keadaan tempat penyimpanan yang buruk.
   Bila temperatur penyimpanan sekitar 21 – 27 ºC dry yeastdapat tahan sampai beberapa minggu. Bila disimpan pada 5.6ºC dapat tahan sampai beberapa bulan. Faktor utama yang mempengruhi rusknya active dry yeast dalam penyimpanan adalah karena terjadinya oksidasi dari lipid yang terkandung dalam yeast.Stabilitas penyimpanan dapat diperpanjang  sampai satu tahun dengan pengepakan dalam kondisi vakum atau dengan perlindungan gas Nitrogen.
  Waktu penyimpanan yang lebih lama yang dapat dicapai bila pengemasan dilakukan dalam kondisi vakum atau dengan perlindungan gas Nitrogen dan disimpan dalam lemari es. Active dry yeastmemerlukan perendaman dalam air terlebih dahulu sebelum dipakai,  paling sedikit 4 : 1 (4 kg air untuk merendam 1 kg dry yeast).
   Temperatur dari air yang dipakai untuk merendam sekitar 40ºC, dibawah 35ºC aktivitas yeast berkurang dengan cepat karena adanya zat padat dalam cell yeastyang keluar dari cell yeast. Juga diatas 45ºC yeast mulai berkurang aktifitasnya karena panas.
   Perendaman dalam air ini boleh dilakukan dengan penambahan yeast food dll. Waktu yang diperlukan untuk merendam sekitar 10 menit atau lebih. Selama perendaman dry yeastsejumlah kecil dari zat yang terdapat dalam cell yeast akan keluar dan masuk ke dalam larutan, satu diantaranya adalah glutathione yang memberikan sifat elastis dan pelunakan adonan. Karenanya adonan yang dibuat dengan dry yeast memerlukan lebih banyak bahan pengoksidasi daripada adonan yang dibuat dengan compressed yeast, mungkin 2 – 3 kali bromate untuk hasil yang optimum.
  Meskipun memakai cukup banyak bahan pengoksidasi active dry yeast akan menyebabkan pengurangan dalam waktu aduk. Stabilitas dari active dry yeast sangat dipengaruhi oleh kadar air/kelembaban yang di serap dari atmosfer dan temperatur yang tinggi, karenanya harus disimpan dalam tempat yang kering dan dingin.   

3)      Instan Dry Yeast

   Adalah hampir sama dengan active dry yeast, hanya instan dry yeast tidak perlu direndam dahulu di dalam air sebelum dipakai, dapat dicampurkan langsung dalamtepung seperti bahan-bahan lainnya. Penyimpanan instans dry yeast juga harus diperhatikan, simpan ditempat yang dingin, jauhkan dari oven atau arena yang panas. Kalau bungkus sudah terbuka isinya harus dipakai secepat mungkin.

EGG


Dalam penggunaan telur di dalam formula roti harus diperhitungkan kadar air yang terkandung dalam telur itu.

KUNING TELUR
   Kuning telur adalah bagian yang lebih padat yang terkandung di dalamnya dan mengandung hampir semua fat dari telur itu. Kuning telur mengandung LECHITIN, ini berfungsi sebagai emulsifier. Meskipun bentuknya padat, kuning telur mengandung kadar air sebanyak 50%.

PUTIH TELUR
   Putih telur mengandung 86% air di dalamnya. Biasanya putih telur yang lebih dekat ke kuning telur lebih kental sifatnya daripada putih telur yang dekat ke kulit telur. Sifat creamingnya sangat baik tetapi jangan ada sedikit kuning telur yang terkandung di dalamnya atau lemak apapun juga.


http://bambangmbatu.blogspot.com/2011/05/bahan-fungsi-bahan-dalam-pembuatan-roti.html?m=1

Komentar

Postingan Populer